6 Kendala Pembelajaran Jarak Jauh Disaat Pandemi Yang Dirasakan Banyak Orang

6 Kendala Pembelajaran Jarak Jauh Disaat Pandemi Yang Dirasakan Banyak Orang




Pandemi covid-19 telah terjadi hampir mendekati waktu setahun lamanya. Banyak korban dari kalangan petugas kesehatan maupun kalangan sipil menjadi korban keganasan virus yang berasal dari wuhan China ini.


Dilansir dari detik.com, Kasus covid-19 pertama kali terjadi pada senin 2 maret 2020. Pada saat itu, presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengumumkan bahwa ada dua orang Indonesia terkonfirmasi positif terjangkit Virus Covid-19 yakni berjenis kelamin wanita yang berusia 31 Tahun dan Ibu berusia 64 Tahun.


Pada kasus tersebut, diduga berawal dari sebuah pertemuan wanita yang berusia 31 tahun tersebut dengan seorang warga negara jepang yang masuk ke wilayah Indonesia. Pertemuan itu diduga terjadi di sebuah Klub dansa di Jakarta Pada 14 Februari 2020 lalu.


Kini dari kasus pertama tersebut, Covid-19 sudah menyebar ke berbagai pelosok wilayah Indonesia. Virus ini benar-benar sangat mengancam dan banyak sekali yang terdampak negatif akibat terjadinya wabah virus ini.


Dari mulai ekonomi warga yang anjlok, pembangunan infrastruktur yang terhambat, sampai berdampak pada dunia pendidikan di negeri ini. Pemerintah melalui kemendikbud melakukan berbagai upaya agar pendidikan di Indonesia ini tidak lumpuh dan bisa berjalan walau di tengah pandemi. Pemerintah mengambil kebijakan dengan melakukan PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh ).


PJJ ini dinilai sangat efektif untuk menanggulangi tingkat penyebaran Virus covid-19 di kalangan pelajar maupun mahasiswa. Kenapa dilakukan dengan metode PJJ? Alasan dilakukannya PJJ ialah untuk memastikan kegiatan kependidikan masih bisa tetap berlangsung dinegeri ini walau masih dalam dampak pandemi. 


Walau begitu kebijakan ini masih ada yang terkendala. Banyak sekali masyarakat yang pak endek temui mengeluh atas kebijakan PJJ ini. Walau dari pihak pemerintah kebijakan ini merupakan sebuah solusi untuk menanggulangi wabah virus berbahaya ini dikalangan mahasiswa kampus dan siswa sekolah.

Ingin tahu kendala apa saja yang dirasakan oleh masyarakat mengenai kebijakan PJJ ini? Mari simak penjelasan singkat berikut ini! Bekicot!!!


1.Belum tersedianya Akses Internet yang memadai


Indonesia merupakan negara kepulauan. Ada beberapa pulau di Indonesia masih dalam kategori terpencil. Jangankan akses internet mungkin infrastruktur saja belum pernah mereka cicipi disana. Kalau kalian tidak percaya di google dan youtube banyak kok datanya.


Internet memang menjadi bahan utama untuk menunjang dan mendukung kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh ini. Karena pada kebijakan PJJ ini semua kegiatan belajar mengajar dialihkan menjadi sistem digital. 


Maksudnya apa? Simple sekali jawabannya! Begini, yang tadi nya seorang dosen atau guru menatap langsung muka siswa dan mahasiswa nya, kini menjadi terbatas dan harus melalui video call dari rumah ke rumah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi persentuhan dan penyebaran covid-19 bisa berkurang.


Untuk daerah perkotaan hal ini tidak akan menjadi persoalan yang cukup tinggi.  Sebab pada daerah perkotaan banyak tempat-tempat yang menyediakan akses hotspot gratis dan cafe-cafe yang menyediakan area wifi dengan kecepatan yang beragam. Namun untuk daerah yang terpencil? Hal ini mungkin menjadi persoalan yang sangat besar. Jangankan untuk cari akses wifi untuk sinyal telepon saja mungkin harus memanjat pohon.


2.Alat penunjang masih minim


Tidak hanya internet yang menjadi faktor utama untuk menunjang kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh. Namun harus ada  alat yang harus bisa menjadi pendukungnya seperti : Smartphone atau Laptop.


Harga kedua alat ini masih menjadi kategori barang mewah. Kenapa? Karena sebagian kecil masyarakat kita di negara ini masih ada yang berpenghasilan menengah kebawah. 

Oke-oke saja untuk orang tua yang masih standar bahkan mampu untuk membelikan dan menyisihkan gaji mereka untuk sekedar membeli alat ini untuk anak mereka.


Namun bagi orang tua siswa yang berpenghasilan rendah. Hal ini menjadi faktor terberat yang harus dilaksanakan. Pasalnya penghasilan pokok nya saja tidak cukup untuk membelikan anaknya laptop atau Smartphone. Terkadang ada keluarga yang kerja pagi makan sore.


3.Harga Kuota Internet Yang Mahal


Kembali lagi dengan kondisi ekonomi masyarakat yang tidak stabil akibat terpaan pandemi covid-19 yang terjadi saat ini. Kebanyakan masyarakat Indonesia juga berpenghasilan rendah. 


Harga kuota internet yang cukup mahal mungkin sebagian orang tidak akan mampu membelinya. Pasalnya, pada masyarakat kalangan bawah yang bekerja nya hanya digaji dengan seminim-minimnya dan dengan upah yang hanya cukup untuk makan sore dan malam tidak akan mampu untuk membeli kuota belajar.


Walau memang pihak operator seluler telah memberikan bonus dan diskon, itu saya rasa tidak cukup. Dikarenakan kuota tersebut dipakai untuk jangka panjang bahkan berhari-hari untuk belajar. 


Terkadang juga ada bantuan dari pihak pemerintah yang memberikan bonus kuota khusus belajar, dan itu juga tidak cukup. Sebab untuk menonton video pembelajaran, dan membuka applikasi pertemuan online saja telah banyak menguras kuota.


4.Banyak nya guru dan orang tua siswa yang gaptek komputer


Perkembangan zaman memang saat ini cukup begitu pesat dan mau tidak mau, suka tidak suka kita sebagai penghuni bumi juga harus mengikuti trend yang ada. Salah satu bukti bahwa selalu ada inovasi teknologi terbarukan.


Saat ini memang banyak kalangan orang tua dan guru yang masih mengalami Gaptek. Gaptek merupakan istilah orang yang gagap tentang teknologi. Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya masih gagap tentang teknologi.

Mungkin hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: Usia, Pendidikan mayoritas warga yang masih rendah, Ekonomi yang menghambat mereka untuk mempunyai peralatan teknologi.


Tapi bukan masyarakat sipil biasa saja yang ternyata gaptek. Masyarakat yang berprofesi sebagai guru bahkan dosen sekalipun masih terdapat yang namanya gaptek. Untuk teknologi Smartphone mungkin semua orang sudah bisa menggunakan nya, tapi teknologi penggunaan komputer masih ada beberapa orang yang belum bisa menggunakannya.


Memang dengan menggunakan smartphone semua pekerjaan terasa lebih praktis dan gampang. Namun tidak semua pekerjaan hanya memerlukan smartphone saja. Masih ada beberapa tugas dan pekerjaan yang harus menggunakan teknologi komputer. Seperti print surat, dan cetak mencetak.


Untuk pembelajaran daring agar lebih efektif juga memerlukan teknologi komputer, misalnya untuk membuat presentasi tugas yang memerlukan applikasi Ms. Power Point dan juga membuat tabel grafik pembelajaran.


5.Kurangnya Dampingan Orang Tua 


Setiap orang tua punya kesibukan masing-masing dan pekerjaan wajib yang harus dilakukan. Misalnya, salah satu dari orang tua yang ayah dan ibunya bekerja sebagai PNS atau Pegawai Staff kantoran. 


Namun ada juga ibu-ibu yang harus mengurus rumah tangga seperti memasak, mencuci dan lain sebagainya. Hal seperti ini yang menyebabkan kurangnya bimbingan orang tua saat kegiatan Pembelajaran di rumah berlangsung.


6.Kurangnya Bimbingan dari pihak Guru.


Hal ini sudah pasti menjadi faktor yang paling utama dari setiap faktor kendala di tuliskan. Pasalnya jika seorang siswa belaja dirumah pastinya guru kurang memberikan bimbingan. Walaupun ada sebagian guru yang membimbing murid atau siswanya melalui Video Call, itu juga belum efektif.


Belajar tatap muka lain sekali rasanya dengan belajar online. Jika belajar tatap muka guru tahu persis sikap dan mental anak yang dididik itu seperti apa? Kondisi seperti sekarang inilah yang mengakibatkan guru dan murid jarang untuk berkomunikasi secara langsung dan pembimbingan akhlak juga moralitas kepada siswa menjadi sangat minim.



Mungkin itu saja uraian yang dapat pak endek sampaikan. Lebih kurangnya mohon dimaafkan. Pak Endek sangat berharap tulisan ini bisa bermanfaat buat kita semua. Silahkan share dan bagikan tulisan ini kepada teman-teman, sanak keluarga, serta yang lainnya.


Jangan lupa untuk like panpage dan ikuti blog ini untuk mendapatkan informasi dari blog pakendek11.com.


Masukan Emailmu Untuk Menjadi Visitor Premium Abida Massi